Cerpen : "Niatnya Jalan santai, Alhamdulillah Bisa Umrah"

Cerpen : "Niatnya Jalan santai, Alhamdulillah Bisa Umrah"
Inilah Makam Nabi Muhammad SAW Di Masjid Nabawi, Kota Madinah
Senin, 12 Desember 2016, Saya, suami, serta empat saudara yang lain mengikuti acara Milad pondok pesantren Daarut Tauhid Bandung yang ke-26. Pada hari itu milad diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat kota Bandung dan sekitarnya.

Milad Pondok pesantren asuhan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) ini diisi dengan jalan sehat sehati, Tablig akbar, serta Serta shalat subuh berjamaah di masjid PUSDAI Kota bandung sebagai kelanjutan aksi 212.

Sebelum milad digelar. Masyarakat melaksanakan gerakan shalat subut berjamaah 1212 di Masjid PUSDAI. Gerakan shalat subuh berjamaah ini adalah atas prakarsa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF - MUI). Kegiatan salat Subuh 1212 yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 12 Desember 2016, merupakan awal dari gerakan revolusi umat muslim.

Saya Beserta keluarga tidak mengikuti shalat subuh berjamaah di PUSDAI, namun Shalat subuh di daerah kami yang berada di Kota Cimahi. Sehingga saat kami datang kira-kira pukul 5, langsung menuju lapangan Gasibu. Ternyata di sana sudah ramai orang dengan berpakaian serba putih memadati daerah sekitar Gasibu.

Tepat pukul 6, panitia Milad mengajak para peserta jalan santai Sehati untuk menuju jalan Dipenogoro yang terletak di depan Gedung Sate. Saya merinding melihat begitu banyaknya umat Islam yang mengikuti acara ini. Meski acara jalan santai namun nuansa religi begitu kuat apalagi saat masa berkumpul di depan gedung sate dipimpin oleh Aa Gym yang memandu acar tersebut.

Gema Takbir selalu hadir saat Aa Gym mengatur massa untuk tenang, saat itu Aa menjelaskan bahwa kegiatan jalan santai sehati diikuti juga oleh kaum disabilitas. Posisi kaum disabilitas diposisikan di depan peserta lainnya. Sambutan disampaikan pula oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heriawan (Aher) dan Kapolri Tito Karnavian yang mendapat sambutan hangat peserta jalan santai Sehati.

Jalan santai dimulai setelah “peserta shalat subuh berjamaah dari Pusdai” telah sampai ke jalan Dipenorogo. Jalan santai ini begitu indah, sambil berjalan, kami melafazdkan dzikir kepada Alloh.

Adapun rute jalan sehat dimulai dari depan Gedung Sate menuju jalan Cisangkuy, Jalan Cimanuk, Jalan Mandiri, Jalan Cimalaya, Jalan Diponegoro, dan kembali lagi ke lapang Gasibu melalui pintu barat.

Saat sampai di pintu barat Gasibu kami disambut dengan pemberian roti dan minuman gratis... Alhamdulillah capek hilang dengan seteguk minuman teh segar dan roti....

Seluruh peserta jalan sehat mulai berkumpul di lapangan, ribuan orang berkumpul di Lapangan Gasibu, Kota Bandung dengan dominasi warna putih. Massa berkumpul dengan berdiri menghadap ke panggung. Ada juga beberapa stan di sekeliling lapangan.

Tak lama berselang, Aa Gym pun naik ke panggung dengan mengucapkan salam. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an Surat Arrahman oleh Syekh Ali Jaber. Setelah membaca Ayat Suci Alqur'an, beliau bercerita tentang profil atau autobiografi singkat dirinya mulai lahir hingga sekarang. Selain membaca Alqur'an, beliau juga membagikan sejumlah Al Qur'an Braile untuk penyandang Disabilitas khususnya tuna netra.

Tak luput, satu persatu tamu undangan yang merupakan tokoh terkenal yang ada dipanggung dipersilahkan untuk memberikan sambutannya. Mereka di antaranya Kapolri Jenderal TitoKarnavian, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Dalam kesempatan itu beberapa tokoh tersebut menyumbangkan hadiah Umroh gratis kepada para peserta jalan sehat sehati. Sambutan terasa begitu santai dengan candaan Aa Gym kepada para tokoh yang tak segan-segan memanggil dengan dek (Adik, red) kepada Tito Karnavian dan Aher karena memang dari segi umur, Aa Gym lebih tua.

Selain itu hadir pula Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir yang mengatakan bahwa kegiatan salat Subuh 1212 yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 12 Desember 2016, merupakan awal dari gerakan revolusi umat muslim. Ciri Khas Kiayi Bachtiar Nasir yang tegas dan berapi-api sangat menggetarkan hati saya dan seluruh peserta.

Acara ditutup dengan do'a, dan pengundian hadiah umroh gratis kepada para peserta. Banyak peserta yang tidak naik ke panggung saat dibacakannya nomor undian, sehingga Panitia mengatakan akan mempublis list atau daftar pemenang umroh gratis milad DT ke-26 di Website Daarut Tauhuiid di www.daaruttauhuiid.org. Panglima TNI, GatotNurmantyo dan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab Batal Hadiri Milad Daarut Tauhid ke-26 ini.

Kebahagiaan saya mengikuti milad Daarut Tauhiid yang ke-26 adalah nikmat yang begitu besar yang saya rasakan. Dari mulai berangkat hingga mengikuti urutan acara penuh kebahagiaan.

Alhamdulillah... ternyata Alloh memberikan kebahagiaan yang lebih besar lagi, saya dan suami mendapatkan hadiah umroh gratis dari pengundian kupon jalan sehat sehati. Bukan itu saja, ternyata kaka ipar saya (teteh dari suami) juga mendapatkan umroh gratis.

Saya kaget dengan hal ini, bagaimana tidak? pada waktu mendaftar sebagai peserta hingga sampai mengikuti jalan santai dan mendengarkan tablig akbar... Saya dan Suami tidak tau bahwa dalam kupon/tiket peserta terdapat hadiah Umroh. Hal tentang hadiah umroh saya ketahui pada saat Aa Gym menarik nomor kupon para peserta di panggung.

Hal inipun bagi saya tidak terlalu diperhatikan mengingat jumlah peserta yang ribuan, sangat kecil kemungkinan mendapatkan hadiah yang begitu besar.

Hingga pada akhirnya suatu sore saya penasaran membuka website Daarut.... saya perhatikan setiap nomor dan saat melihat nomor saya dan suami ada di situ, tak terasa air mata menetes.... alhamdulillah ya Allah engkau memberikan kebahagiaan ini....

Sebelumnya saya tidak percaya dengan hal ini namun setelah saya mengecek bolak-balik INFO RESMI PENERIMA UMROH MILAD DAARUT TAUHIID KE 26, sayapun menjadi yakin bahwa saya, suami, serta kaka ipar saya In Syaa Alloh termasuk dari sekian orang yang akan hadir menemui undangan Alloh SWT... aamiin.

Info tentang hadiah umroh tersebut terlihat jelas dalam pengumuman resmi yang saya baca di website Daarut Tauhiid. Nomor kupon saya dan suami berada pada kategori umum nomor urut 6 dan 21.

Informasi resmi ini sudah ditandangani oleh panitia yang bertanggung jawab atas keputusan ini.

Perlu diketahui bahwa pemenang hadiah umroh ini berjumlah 92 orang yang terdiri dari 43 orang kategori penyandang Disabilitas dan 49 orang kategori umum.

Namun meski sudah jelas kami mendapatkan hadiah tersebut, kami bertiga tidak langsung bisa pergi ke tanah suci, kami harus menunggu selama bewberapa bulan untuk bisa pergi ke tanah suci.

Setelah menunggu kira-kira 9 bulan lamanya, akhirnya pihak MQ Travel mengumumkan tanggal keberangkatan Umroh kami. Pihak MQ Travel yang diwakili oleh Kang Jakaria menjelaskan bahwa para Jemaah Umroh hasil hadiah Milad Daarut Tauhiid ke-26 akan berangkat ke tanah suci pada 23 November 2017.

Pertemuan yang dihadiri oleh 14 orang ini dilakukan di sebuah ruangan lantai dua gedung Daarut Tauhiid yang ada di bagian depan. Ini dapat dimaklumi karena gedung pertemuan Daarul Hajj yang biasa dipakai pertemuan sebelumnya, sedang dalam tahap renovasi.

Perlu diketahui bahwa perjalanan ibadah Umroh yang akan kami jalani merupakan hadiah / door Prize dari perayaan Milad Daarut Tauhiid ke-26 yang digelar pada 12 Desember 2016 tahun lalu.

Sebelumnya keberangkatan jemaah umroh hasil milad Milad Daarut Tauhiid ke-26 sudah mengalami dua keberangkatan, yakni pada bulan januari, dan bulan April. Khusus bulan April adalah untuk jemaah Umroh yang termasuk kategori Difabel.

Tibalah saat yang ditunggu-tunggu, Kamis, 23 Nopember 2017 Saya beserta rombongan jemaah Umroh melakukan penerbangan ke Madinah-Arab Saudi melalui bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten. Ini adalah pengalaman saya yang pertama kali, bukan saja umroh namun naik pesawatpun baru kali ini.

Yang namanya pertama kali tentu saja banyak hal yang belum diketahui mengenai apa apa yang akan dialami. Padahal di rumah sudah tanya sana sini, termasuk di Internet saya mencari tau apa saja pengetahuan yang diperlukan bila naik pesawat saat umroh.

Saat masuk ke bandara, semua barang diperiksa, termasuk badan kita. Barang-barang seperti senjata tajam, gunting, termasuk minuman botol dilarang masuk. Saat itu saya membawa minuman air mineral, dan diharuskan dibuang ke tempat sampah atau diminum di situ juga. Ya sudah... karena saya masih kenyang akhirnya botol air mineral yang baru dibeli dari rumah saya relakan dibuang.

Saat menunggu di Bording Room (ruang tunggu sebelum masuk ke dalam pesawat) tiba-tiba saya merasakan pusing, syukurlah saya membawa obat yang memang sudah dipersiapkan sebelumnya, namun yang menjadi masalah, air minumnya tidak ada. Kemudian Saya minta tolong ke suami untuk membelikan air mineral di toko-toko sekitar ruang tunggu.

Tak lama berselang suami saya datang dengan tersenyum-senyum sambil memberikan air mineral 600ml beserta notta pembeliannya. Betapa kagetnya saat saya lihat, ternyata harga satu botol air mineral 600ml Merek Aqua harganya Rp. 25.000,-. Padahal kalau di warung-warung atau mini market maksimal harganya 4000 rupiah.

Saya jadi teringat botol mineral yang dibuang tadi saat pemeriksaan, ke boarding room tidak boleh membawa air botol mineral. Padahal di sini ada yang jual.... dan botol yang masih ada sisa airnya tersebut boleh dibawa ke dalam pesawat... ah sudahlah.

Tapi saya tidak berfikir lebih jauh, anggap saja sodaqoh, dan menjadi pelajaran buat Saya ke depannya. Kemudian sayapun minum obat dengan air yang berharga mahal tersebut, sambil menunggu pesawat datang sayapun terdidur di kursi. Alhamdulillah setelah itu pusing di kepalapun hilang.

Terbang dengan menaiki sebuah pesawat adalah salah satu impian saya sejak lama. Ternyata impian tersebut akhirnya terlaksana setelah Saya bersama suami dan kakak ipar saya memenangkan Hadiah Umroh Gratis dari Milad Daarut Tauhiid ke-26. Hadiah tersebut kami dapatkan setelah Mengikuti Milad Daarut Tauhiid ke-26 dengan Jalan Sehat Sehati & Tabligh Akbar".

Ini adalah pengalaman saya waktu Umroh bersama MQ Travel 23 November 2017, sebelum ke Mekkah, jamaah Umroh berkunjung ke Medinah-Arab Saudi. Perjalanan menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines dengan nomor penerbangan 821 dengan tujuan ke Riyadh kemudian ke Medinah - Arab Saudi. Pesawat yang akan kami tumpangi diperkirakan berangkat pukul 15.30 waktu Indonesia bagian barat.

Begitu banyak hal baru yang saya temui saat perjalanan menggunakan pesawat Saudi Arabian ini. Setelah menunggu beberapa jam di bandara Soekarno-Hatta Jakarta, akhirnya pesawat yang dinantikan datang tepat waktu. Kemudian satu persatu penumpang siap-siap memasuki Gate 8, namun sebelumnya melalui pemeriksaan Boarding pass (tiket untuk masuk ke dalam pesawat), setelah itu barulah kami dipersilahkan memasuki Gate (gerbang berbentuk lorong segi empat sebagai penyambung boarding room dengan pintu pesawat, atau disebut juga dengan belalai).

Suhu di boarding room, gate hingga di dalam pesawat begitu dingin. Saat memasuki pesawat kita akan disambut oleh pramugari yang cantik dan ramah. Bagi anda yang baru pertama kali masuk ke dalam pesawat, jangan bingung dengan posisi kursi karena Pramugari akan menunjukkan kursi yang sesuai dengan nomor yang ada di boarding pass.

Saat itu saya kebagian kursi di posisi agak tengah yang jauh dari jendela pesawat. Suasana begitu berisik oleh suara mesin pesawat yang bergemuruh. Saat akan duduk, di kursi pesawat sudah tersedia sebuah bantal dan selimut. di depan kita tersedia layar LCD yang melekat di bagian belakang kursi penumpang lain yang letaknya di depan kita. Tas dan barang bawaan lainnya diletakkan di dalam kabin yang letaknya di atas kepala kita.

Beberapa saat kemudian, pramugari berbicara kepada para penumpang melalui pengeras suara tentang nomor penerbangan, tujuan, daya jelajah, dan lain-lain. Selanjutnya pramugari menyuruh seluruh penumpang untuk mengikatkan sabuk pengaman dan menegakkan sandaran kursi karena pesawat akan tinggal landas (Take Off).

Mulailah pesawat bergerak menuju landasan pacu, sedikit demi sedikit getaran pesawat semakin kuat. Kursi bergetar begitu hebat seiring bertambahnya kecapatan pesawat. Hal ini dapat saya pastikan saat melihat landasan pacu melalui jendela pesawat.

Bagi saya yang baru merasakan naik pesawat, tentu saja situasi tersebut membuat hati tak menentu. sambil merasakan getaran pesawat dan suara yang semakin bising, dalam hati saya berdoa kepada Alloh supaya diberi keselamatan.

Situasi yang agak menakutkan tersebut akhirnya reda setelah pesawat meninggalkan landasan pacu. Suara mesin di dalam pesawat perlahan mengecil, dan getaran di kursi sudah menghilang. Hati saya agak lega, namun tetap ada rasa khawatir karena saat itu sedang berada di udara yang sangat tinggi.

Alhamdulillah akhirnya Saya dan teman-teman yang tergabung dalam jemaah umroh MQ Travel sampai di Madinah kira-kira pukul 1.30 waktu Madinah, dan sampai di Hotel kira-kira pukul 2.30 waktu Madinah.

Setelah mendapatkan kunci kamar hotel, kami langsung menuju ke kamar masing-masing. Saat itu saya beserta ketiga teman sekamar mendapatkan kamar Nomor 29 yang berada di lantai 7. Hotel yang kami inapi adalah Al Eiman Taibah.

Saat itu kami tak sempat beristirahat untuk tidur, karena sebentar lagi akan datang waktu subuh. Setelah membongkar kopor dan mandi, kamipun berangkat ke Masjid Nabawi yang letaknya tak jauh dari hotel tempat kami menginap.

Suhu yang begitu dingin tak menyurutkan niat kami untuk beribadah di salah satu masjid suci. Bulan Nopember ini memang waktu favorit jamaah Indonesia untuk melakukan ibadah umrah karena suhunya mirip dengan di Indonesia.

Selain suhunya yang ramah dengan orang indonesia, niat besar saya beribadah di Masjid Nabi ini karena ganjaran pahala ibadah yang begitu besar, nilai ibadah yang dilakukan di Masjiddil Madinah Al Munawwaroh adalah sama dengan kita beribadah 1000 (seribu) kali di masjid lainnya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ

“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom.” (HR. Bukhari no. 1190 dan Muslim no. 1394, dari Abu Hurairah)

Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ

“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173)

Betapa terpesonanya saya saat melihat keindahan, kemegahan Masjid Nabawi yang sebelumnya hanya dapat dilihat melalui gambar-gambar di internet, kini terlihat jelas di depan mata. Hati ini tak henti hentinya memuji Nama Allah dan mengucapkan sholawat kepada nabi Muhamad SAW.

Payung-payung raksasa dapat kami lihat begitu memasuki area luar masjid, di bawahnya terhampar karpet yang sebagian sudah terisi dengan jamaah.

Sempat kami bingung saat memasuki pintu masjid yang begitu banyak, saat itu kami masuk dari pintu barat. Namun kebingunan itu hilang setelah masuk ke dalam masjid. begitu banyak orang-orang dari berbagai bangsa seluruh dunia yang ada di sana.

Saat memasuk pintu masjid, kami lepas sandal lalu dimasukkan ke tas yang sudah kami sediakan sebelumnya. begitu masuk ternyata di depan pintu bagian dalam ada rak-rak tempat menyimpan alas kaki. Kita sebenarnya bisa saja meletakkan alas kaki di rak tersebut, namun takutnya lupa atau malah tertukar dengan yang lain mengingat banyaknya jemaah.

Waktu Adzan subuh di masjid Nabawi saat itu adalah pukul 05.19 waktu Madinah, dan kami sampai ke masjid sekitar pukul 04.30. Mengingat waktu yang masih lama menuju adzan subuh, setelah shalat Tahiyatul masjid, kami lanjutkan dengan shalat tahajud.

Selepas tahajud masih ada sisa waktu beberapa menit, beberapa orang ada yang berdikir, sementara yang lainnnya membaca Al Qur'an. Perlu diketahui bahwa di setiap tiang/pilar Masjid Nabawi terdapat beberapa mushaf Al Qur'an yang dapat dibaca saat berada di dalam masjid, namun tidak boleh dibawa pulang.

Tibalah berkumandangnya Adzan subuh. Terdengar begitu merdu suara muadzin Masjid Nabawi. Didukung oleh kualitas sound system speaker masjid Nabawi yang bagus, membuat suasana saat itu begitu menggetarkan jiwa.

Selepas shalat Subuh, dilanjutkan dengan shalat Jenazah yang dipimpin langsung oleh imam masjid. Setiap usai salat fardhu di Masjidil Haram atau di Masjid Nabawi, muadzin biasanya menyerukan kepada jemaah untuk salat jenazah. Disarankan para jemaah mengikuti salat jenazah tersebut karena memiliki banyak keutamaan.

Alhamdulillah, hari pertama di Madinah diawali dengan menunaikan shalat tahajud dan Subuh berjamaah di Masjid Nabawi.

Masjid Bir Ali Adalah tempat yang kami kunjungi pada 26 Nopember 2018 sebelum melaksanakan rangka rangkaian ibadah Umrah. Para jemaah Haji dan Umrah yang telah melakukan wisata Religi di Madinah biasanya akan melakukan Miqat di Bir Ali. Di sini mereka melaksanakan shalat sunnah irham dua rakaat dan mengambil niat ihram, selanjutnya Akan berangkat menuju mekah untuk melakukan kegiatan rukun Umrah atau Haji di Kota Mekah. Setidaknya butuh waktu 4-6 jam dengan menggunakan bus untuk tiba di Mekkah sebab jarak Masjid Bir Ali dan Mekkah adalah sekitar 450 kilometer.

Setelah melakukan Miqat di Masjid Bir Ali, Minggu 26 Nopember 2017 rombongan umrah MQ Travel melanjutkan perjalanan menuju Kota Mekah untuk melaksanakan tahapan-tahapan ibadah Umrah.

Setelah melakukan perjalanan sekitar 6 jam dari Madinah, alhamdulillah kamipun sampai di Kota Mekah sekitar pukul 21.00 waktu Mekah. Begitu tiba di Mekah, rombongan masuk ke hotel Al Shohada yang beralamat di Ajiyad Street, Ajyad, Makkah 24231, Arab Saudi.

Saat kami sampai, kondisi di hotel begitu sepi, setelah mendapat kunci kamar kami bergegas menuju lift. Berbeda dengan hotel-hotel di Madinah, hotel di mekah ini ukuran Liftnya lumayan besar bisa yang bisa menampung lebih dari 20 orang.

Selain ukurannya besar, lift di hotel bintang lima ini juga jumlahnya banyak dan ada di beberapa tempat. Jadi tidak kuatir mengantri saat akan menggunakan lift.

Kondisi kamarpun begitu mewah. Di dalam sudah tersedia sejumlah tempat tidur lengkap dengan bantal, guling, serta selimut yang begitu tebal. Suhu ruangan begitu dingin akibat aktifnya AC dalam suhu yang rendah.

Di atas meja sudah tersedia aneka buah-buahan yang terdiri dari jeruk, pisang, apel, anggur dalam kondisi tertutup plastik rapi siap disantap. Di sisi kamar terdapat lemari yang sangat besar, terdiri dari tiga pintu lengkap dengan gantungan (hanger) pakaian.

Kamar mandi disini begitu luas, berhadapan dengan pintu kamar mandi terdapat wastafel besar yang sudah bersisi sabun, shampo, pasta gigi, sikat gigi. di dinding kamar mandi sudah tersedia handuk putih sejumlah orang yang menginap. Tempat mandipun terpisah lengkap dengan shower dengan aliran air yang dapat diatur dari dingin hingga panas.

Untuk BAK dan BAB disediakan tempat terpisah yang masing-masing dilengkapi pembilas air otomatis.

Setelah menyimpan koper di kamar, sekitar pukul 22.00 kami menuju ruang makan. Alhamdulillah begitu nikmat rizki yang Allah berikan malam itu. Tak lama berselang setelah makan malam, rombongan siap-siap menuju lobi hotel untuk melakukan Ibadah Umrah menuju Masjidil haram.