Masjid Bir Ali - Tempat Miqat Umrah Favorit Dari Madinah

Masjid Bir Ali
Masjid Bir Ali Adalah tempat yang kami kunjungi pada 26 Nopember 2018 sebelum melaksanakan rangka rangkaian ibadah Umrah. Para jemaah Haji dan Umrah yang telah melakukan wisata Religi di Madinah biasanya akan melakukan Miqat di Bir Ali. Di sini mereka melaksanakan shalat sunnah irham dua rakaat dan mengambil niat ihram, selanjutnya Akan berangkat menuju mekah untuk melakukan kegiatan rukun Umrah atau Haji di Kota Mekah. Setidaknya butuh waktu 4-6 jam dengan menggunakan bus untuk tiba di Mekkah sebab jarak Masjid Bir Ali dan Mekkah adalah sekitar 450 kilometer.

Kata Bir Ali berasal dari kata bir yang berarti sumur dalam hitungan jamak dan Ali sebagai pengingat bahwa Sayidina Ali bin Abi Thalib adalah tokoh yang paling banyak menggali sumur di kawasan tersebut. Sumur-sumur galian Sayidina Ali sekarang tak ada bekasnya sebab terkubur pembangunan kota dan perluasan masjid itu sendiri.

Masjid Bir Ali Terletak di perbatasan Tanah Haram, tepatnya 11 kilometer dari Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi. Di sinilah tempat miqat (berpakaian ihram) bagi jemaah umrah yang akan memasuki Masjidil Haram, Mekah. Miqot dilakukan di luar tanah Haram, di lokasi ini calon jemaah Haji atau umrah akan berganti pakaian ikhram serta berniat Ikhram sebagai salah satu rukun Haji atau Umrah.

Bangunan Masjid Bir Ali tampak seperti benteng yang dilengkapi dengan mercusuar yang menjulang sangat tinggi. Posisinya di tepi jalan Madinah-Mekkah. Bangunan ini berdinding tinggi yang menghadap ke sebuah bukit yang dipisahkan oleh jalan bebas hambatan.
Miqat adalah salah satu rukun haji/umrah yang dilakukan di luar kota Mekah. Saat Miqat, Jemaah melakukan Mandi besar, Memakai Kain Ihram, Niat Ihram. Selanjutnya jemaah yang sudah berniat wajib mematuhi Larangan ihram. Diantaraclarangan ihram antara lain: Berkata kotor, Berselisih, memetik pohon, membunuh hewan buruan, mencukur rambut atau bulu yang ada di tubuh, berhubungan suami istri, dan lain-lain.

Masjid favorit para jamaah umroh ini memiliki menara setinggi 64 meter yang tampak menjulang gagah dari balik rindangnya pepohonan di bawah sebuah lembag. Di zaman Rasulullah lembah tersebut dikenal dengan nama Lembah Aqiq. Lembah yang terletak di perbatasan tanah haram ini merupakan lokasi berdirinya Masjid Bir Ali. Letaknya sekitar 11 kilometer dari Masjid Nabawi dan 9 kilometer dari sisi luar kota Madinah.

Memasuki bagian depan gerbang mata akan terpusat pada menara berbentuk kubah. Serasa sedang memasuki istana kerajaan. Di dalam masjid hati terpesona oleh lorong-lorong di dalam masjid yang jika dipandang langit-langitnya akan membentuk kubah. Tak perlu khawatir kepanasan jika mampir ke masjid ini. Pohon kurma dan tanaman rindang lain siap melindungi para jamaah dari terkinya matahari. Tempat air minum pun disediakan berjejer di dekat pintu masjid sebelah timur dan selatan. Ritual ihram mewajibkan jmaah untuk mandi di miqat.

Di masjid seluas 26 ribu meter persegi ini dilengkapi areal parkir yang luas di bagian depan maupun belakang masjid. Area parkir masjid tersebut mampu menampung setidaknya 80 kendaraan bus besar dan 500 kendaraan kecil seperti bus mini.

Jalan memutar menyebabkan para jamaah bisa melihat masjid dari satu sisi ke sisi lainnya. Tampak pepohonan yang hijau melingkupi lingkungan masjid. Rumput-rumput menghijau dan taman yang indah menjadi daya tarik Masjid Bir Ali. Salah satu tamannya berada di tengah lokasi tempat berdirinya kubah masjid.

Masjid Bir Ali didirikan didekat sebuah pohon yang dulu dijadikan tempat beristirahat Nabi Muhammad SAW. Pohon tersebut merupakan pohon sejenis akasia. Ketika itu Nabi menuju ke Mekkah untuk menunaikan ibadah umrah. Sekarangpun, setiap jamaah yanga akan melaksanakan ibadah umroh dari arah kota Madinnah Al-Munawarroh selalu berhenti sejenak di tempat yang penuh dengan keindahan ini.

Para jamaah umroh mencontoh keteladanan Nabi Muhammad SAW. Masjid Bir Ali memiliki banyak nama. Disebut Bir Ali ,kata Bir yang berarti dengan banyak sumur karena pada jaman dahulu Syyaidina Ali bin Abi Thalib Ra menggali banyak sumur ditempat ini. Namun karena pembangunan dan perluasan masjid, sumur-sumur yang dibuat oleh Syyaidina Ali bin Abi Thalib Ra sudah tidak Tampak lagi.


Renovasi

Selama sejarahnya Masjid Bir Ali dibangun dengan beberapa kali mengalami renovasi. Terhitung empat kali renovasi besar-besaran dilakukan sejak pemerintahan Gubernur Umar Bin Abdul Aziz. Renovasi pertama dilakukan di masa pemerintahan Umar Abdul Aziz (87 -93 Hijriyah). Renovasi kedua dilaksanakan di masa pemerintahan Zaini Zainuddin Al Istidar di tahun 861 Hijriah (1456 Masehi). Renovasi ketiga dilakukan di zaman Dinasti Utsmaniah dari Turki yang dibantu oleh muslim India di Tahun 1679 msehi atau 1090 Hijriyah. Renovasi terakhir dilakukan di masa pemerintahan King Abdul Aziz yang memerintah Kerajaan Saudi Arabia pada periode 1981 – 2005 Masehi.

Hasil dari renovasi ini menjadikan masjid yang semula kecil dan sederhana berubah menjadi masjid megah dan indah. Hingga saat ini Masjid Bir Ali berdiri di atas lahan lebih dari 60 ribu meter persegi. Keseluruhan areal masjid ini terdiri dari 26000 meter persegi areal bangunan masjid dan sekitar 34 ribu meter persegi berupa paviliun, taman dan lapangan parkir. Para jamaah dapat menikmati beribadah dengan tenang dalam suasana teduh mengagumkan.

bir ali mosque, yang dilakukan di bir ali, arti nama bir ali, masjid bir ali mekah, cara miqat di bir ali, masjid bir ali wikipedia, tempat miqat haji dan umrah

Sumber: