Malware Gooligan Susupi Lebih dari 1 Juta Akun Google

Gooligan
Lebih dari 1 juta akun Google (Google Accounts) telah terinfeksi sebuah jenis baru virus aplikasi penyusup (Malware) untuk ponsel berbasis operasi Android. Malware yang diberi nama Gooligan itu ditemukan peneliti keamanan Check Point Software Technologies Ltd.
Gooligan mampu mengakses data sensitif pengguna dan mengambil alamat email. Dengan informasi yang diambil, para penyerang mampu mengambil dan mengakses data sensitif dari Gmail, Google Photos, Google Docs, Google Play, Google Drive, dan G Suite.

Michael Shaulov, selaku head of mobile products Check Point, Kamis (1/12) menjelaskan, Pencurian lebih dari 1 juta detail akun Google sangat mengkhawatirkan dan menggambarkan sebuah tahap baru di dalam penyerangan cyber. Kami melihat pergerakan strategi di dalam pikiran hackers yang sekarang cenderung menargetkan smartphone agar mereka bisa mengambil data sensitifnya.

Selain itu Check Point juga menemukan beberapa poin penting di antaranya:
  • cyber-attack menginfeksi sekitar 13.000 ponsel per hari dan merusak lebih dari satu 1 juta perangkat (device).
  • Ratusan alamat email yang terpengaruh berhubungan dengan akun bidang enterprise di seluruh dunia telah disusupi.
  • Gooligan juga menargetkan ponsel-ponsel bersistem operasai Android 4 (Jelly Bean, KitKat), yang mewakili sekitar 74 % seluruh ponsel Android yang saat ini dipakai di seluruh dunia.
Baca: "Cara Mengetahui Akun Google Dibobol Hacker atau Malware Gooligan"

Apabila malware telah berhasil menyusup ke ponsel yang disasar, maka mereka akan mengambil revenue dengan meng-install app dari Google Play secara curang dan memberi rating seakan pengguna ponsel yang melakukannya. Selain itu, setiap hari, Gooligan meng-install 30.000 aplikasi di dalam ponsel yang terkena, atau 2 juta aplikasi sejak modus tersebut dimulai.

Adrian Ludwig, direktur Android Security Google, pun menghargai bantuan Check Point atas masalah tersebut dan sudah bekerja sama untuk saling mengerti dan mengambil tindakan atas isu-isu tersebut.

Setelah mendengar laporan tersebut, Google telah menghubungi pengguna yang terkena serangan cyber-attack dan mencabut token mereka, menghapus aplikasi yang terhubung dengan malware 'Ghost Push' dari Google Play. Google juga menambahkan beberapa teknologi perlindungan pada teknologi Verify Apps.