Mari Berkunjung ke Objek Wisata Keramat Plangon - Cirebon

Gerbang Objek Wisata Keramat Plangon
Gerbang Objek Wisata Keramat Plangon
Senin 11 Juli 2016 bertepatan dengan enam hari setelah lebaran, Saya beserta keluarga kecil berkunjung ke rumah kakak yang berada di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Perjalanan dimulai dari rumah dengan menaiki kendaraan umum mulai dari Angkutan kota (Angkot) menuju Terminal Bis Cicaheum. Meski saat itu dalam suasana lebaran yang terkenal dengan tradisi mudiknya, namun di terminal tak tampak kepadatan atau keramaian. Dengan demikian saya beserta keluarga tidakl terlalu kesulitan untuk mencari Bis tujuan Cirebon.

Baca: "Hanya Dengan Seribu Rupiah Anda Dapat Menikmati Keindahan Pantai Kejawanan"

Dengan karcis Bis Rp. 85.000,- per orang (Standarnya 45-50rb/orang), kami bebas duduk di kursi mana saja karena memang sangat sedikit penumpang.

Sampai di Sumber kira-kira pukul 4 sore, setelah ngobrol ke sana ke sini kamipun istirahat untuk persiapan jalan-jalan keesokan harinya.

Kesempatan emas ini tidak saya sia-siakan, selama tiga hari saya mengunjungi beberapa tempat wisata terdekat seperti Kramat Plangon, Pantai Kejawanan dan pasar tempat belanja oleh-oleh Khas Cirebonan.

Penjual mainan anak di Objek Wisata Keramat Plangon - Cirebon
Penjual mainan anak di Objek Wisata Keramat Plangon - Cirebon
Perjalanan di Cirebon diawali dengan mengunjungi obyek wisata Kera di keramat Plangon. Di sana kita akan bertemu kera-kera penghuni bukit Plangon. Harga tiket masuk wisata kera Plangon adalah RP. 3.000,- per orang.
Obyek wisata plangon terletak di sebuah bukit yang ditumbuhi pepohonan yang begitu lebat. Sebelum masuk kita akan ditawarkan kacang tanah dan buah-buahan oleh para tukang asongan. kacang dan buah-buahan tersebut bukan untuk dimakan oleh kita tapi untuk diberikan kepada Monyet-monyet yang ada di sekitar tempat wisata.

Kera yang merebut makanan pengunjung
Kera yang merebut makanan pengunjung
Sebelum memasuki gerbang plangon, monyet-monyet sudah banyak yang turun berkeliaran di luar gerbang, namun di dalam lokasi lebih banyak lagi. Perjalanan di tempat wisata plangin adalah dengan menaiki anak tangga tembok yang semakin lama semakin naik. Saat berkunjung kita harus hati-hati dengan barang bawaan kita apalagi makanan karena kera di sana hobi mengambil barang yang kita bawa tanpa permisi.

Bagi anda yang sudah membeli kacang atau buah untuk diberikan ke monyet sebaiknya jangan dibungkus plastik dan terlihat oleh monyet. Sebaiknya plastik tersebut dibuang saja dan kacang atay buah-buahan dimasukkan ke dalam saku celana atau tas yang tidak tembus pandang. Sehingga tidak menjadi incaran kera. Bila kita akan memberikan kacang maka kasihkah satu atau beberapa biji.

Ujung dari obyek wisata Plangon adalah Makam yang berada di puncak bukit yakni makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejakasan yang merupakan pendiri dari desa Babakan dan Plangon.


Tentang Objek Wisata Keramat Plangon 

Makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejakasan
Makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejakasan
Dikutip dari Wikipedia, Keramat Plangon merupakan salah satu Objek Wisata yang berada di desa babakan sumber. Plangon berasal dari kata tegal klangenan yang berarti sebuah tempat atau bukit untuk menenangkan diri. Keramat Plangon terdiri bukit-bukit yang dikelilingi hutan dan dijaga oleh kera-kera liar. Di Keramat Plangon juga terdapat makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejakasan yang merupakan pendiri dari desa Babakan dan Plangon. Oleh karena itu, sejarah berdirinya Plangon sangat berkaitan erat dengan sejarah berdirinya desa Babakan.

Objek Wisata Keramat Plangon biasanya ramai dikunjungi wisatawan pada tanggal 2 Syawal, 11 Dzulhijjah dan 27 Rajab. Pada tanggal 2 Syawal dan 27 Rajab pengunjung akan datang lebih ramai karena ditanggal tersebut adalah tanggal wafatnya Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan. Pengunjung yang datang pada tanggal tersebut bisanya melakukan ziarah dan doa bersama.

Dari Kelurahan Sumber, Objek Wisata ini berjarak sekitar 1 km. Secara geografis, Objek Wisata Keramat Plangon berada pada titik koordinat 06º 46' 322" lintang selatan dan 108º 32' 432" bujur timur. Disebelah utara dibatasi oleh kebun dan sawah, disebelah timur dibatasi oleh Sungai Cipager, disebelah selatan dibatasi oleh sawah, dan disebelah barat dibatasi oleh jalan raya. Luas Objek Wisata Keramat Plangon yaitu sekitar 48 hektare yang dikelola oleh Kesultanan Cirebon. Kapasitas pengunjung rata-rata sekitar 58.000 pengunjung/tahun. Objek Wisata Keramat Plangon dapat dicapai dengan mobil maupun motor karena berada di tepi sebelah tenggara jalan raya yang menghubungkan Sumber dan Mandiracan, Kabupaten Kuningan.



Sejarah

Pengunjung memberi makanan kepada kera plangon
Pada abad XIV Pangeran Panjunan dan adiknya, Pangeran Kejaksan, datang ke Giri Toba beserta pasukannya yang berjumalah sekitar enam puluh orang. Sebelum memasuki Giri Toba, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan terlebih dahulu memantau daerah disekitarnya dan memerintahkan pasukannya untuk membuat tempat peristirahatan, tempat peristirahatan ini kemudian dikenal dengan nama Plangon. Setelah membuat tempat peristirahatan, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan mendirikan pandai besi untuk membuat alat-alat pertanian seperti perkakas golok, gergaji, parang, cangkul, bajlong, bodem, linggis, serta perkakas lainnya. Pandai Besi ini kemudian diberi nama Pande Domas yang berlokasi disebelah barat jembatan gantung yang melintas menuju daerah Wanantara. Di Pande Domas ini pula Pangeran Panjunan menanam tujuh buah pohon beringin sebagai kenang-kenangan atas keberadaan mereka ketika bermukim, ketujuh beringin itu oleh masyarakat babakan dikenal dengan nama Beringin Pitu. Karena daerah ini sering terkena longsor dan erosi, Pande Domas kemudian dipindahkan ketempat lain yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya.

Setelah mendirikan Plangon dan Pande Domas, Pangeran Panjunan memerintahkan pasukannya untuk segera memulai pekerjaan membangun pemukiman. Pasukan Pangeran Panjunan membangun pemukiman dengan cara meratakan gundukan-gundukan tanah dan menebangi pohon sehingga menjadi sebuah lapangan luas. Karena tempat yang dijadikan pemukiman itu dibuka dengan cara menebang pohon dan meretakan bukit (bahasa cirebon: ''Babak'') maka tempat itu dinamakan Babakan. Ketika itu Pangeran Panjunan telah menjadi pimpinan yang memegang wilayah antara panjunan dan kejaksan.


Demikianlah Cerita Saya tentang  Keramat Plangon, selamat berwisata...
gancet di plangon, asal usul plangon, plangon videos, wisata ziarah plangon, pesugihan plangon cirebon, asal usul plangon sumber, misteri plangon, plangon kuningan