Hari minggu yang lalu media sosial Twitter dan Facebbok dihebohkan oleh sebuah posting gambar yang diambil dari PR matematika seorang anak sekolah yang dinyatakan salah semua oleh gurunya.
Muhammad Erfas Maulana adalah mahasiswa Teknik Mesin di Universitas Diponegoro. Ia mencoba membantu mengerjakan PR matematika adiknya tersebut mempertanyakan alasan guru yang menyalahkan jawaban tugas itu.
Meski seluruh Hasil PR matematika tentang operasi perkalian tersebut benar, mamun guru murid tersebut mengganggapnya salah, bukan hasil yang menjadi pertimbangan gurunya tersebut namun terlebih karena proses perkalian tersebut.
Dalam soal tugas itu, guru meminta adik Erfas untuk menyatakan 4+4+4+4+4+4 dalam operasi perkalian.
Adik Erfas menuliskan jawaban bahwa 4+4+4+4+4+4 = 4x6. Jawaban itu, menurut Erfas, seharusnya benar. Namun, ternyata sang guru menyalahkan. Menurut guru, jawaban yang seharusnya adalah 6x4.
Saya jadi ingat ketika masih duduk di bangku sekolah SD, alm bapak saya pernah mengatakan bahwa bila ada perkalian misalnya 3X4 maka maksudnya adalah tiga kali empatnya jadi bila dituliskan adalah 4+4+4.
Sama seperti bila kita mendapat resep obat dari dokter 3x1 artinya sehari 3 kali masing masing satu tablet. kalau kita membenarkan PR matematika yang dikerjakan adik Erfas, maka 'resep obat dari dokter 3x1' artinya sekali minum 3 tablet, wah bahaya dong.
Contoh lainnya misalnya, 1x24 jam tamu wajib lapor, artinya dalam 24 jam sekali lapor. bukan 24 kali lapor dalam satu hari
Namun saya juga tidak menyalahkan adik evan, karena kita tidak tahu apakah sebelumnya guru tersebut pernah memberi contoh atau menerangkan tentang proses perkalian tersebut atau tidak.
Muhammad Erfas Maulana adalah mahasiswa Teknik Mesin di Universitas Diponegoro. Ia mencoba membantu mengerjakan PR matematika adiknya tersebut mempertanyakan alasan guru yang menyalahkan jawaban tugas itu.
Meski seluruh Hasil PR matematika tentang operasi perkalian tersebut benar, mamun guru murid tersebut mengganggapnya salah, bukan hasil yang menjadi pertimbangan gurunya tersebut namun terlebih karena proses perkalian tersebut.
Dalam soal tugas itu, guru meminta adik Erfas untuk menyatakan 4+4+4+4+4+4 dalam operasi perkalian.
Adik Erfas menuliskan jawaban bahwa 4+4+4+4+4+4 = 4x6. Jawaban itu, menurut Erfas, seharusnya benar. Namun, ternyata sang guru menyalahkan. Menurut guru, jawaban yang seharusnya adalah 6x4.
Saya jadi ingat ketika masih duduk di bangku sekolah SD, alm bapak saya pernah mengatakan bahwa bila ada perkalian misalnya 3X4 maka maksudnya adalah tiga kali empatnya jadi bila dituliskan adalah 4+4+4.
Sama seperti bila kita mendapat resep obat dari dokter 3x1 artinya sehari 3 kali masing masing satu tablet. kalau kita membenarkan PR matematika yang dikerjakan adik Erfas, maka 'resep obat dari dokter 3x1' artinya sekali minum 3 tablet, wah bahaya dong.
Contoh lainnya misalnya, 1x24 jam tamu wajib lapor, artinya dalam 24 jam sekali lapor. bukan 24 kali lapor dalam satu hari
Namun saya juga tidak menyalahkan adik evan, karena kita tidak tahu apakah sebelumnya guru tersebut pernah memberi contoh atau menerangkan tentang proses perkalian tersebut atau tidak.